Rabu, 06 April 2011

Dampak Positif & Dampak Negatif Internet bagi Pelajar

Internet merupakan sebuah sarana untuk memperluas wawasan. Selain itu, internet juga dapat kita gunakan sebagai sarana komunikasi, informasi, hiburan, bahkan taransaksi pun kini dapat dilakukan di internet. Seiring dengan berjalannya waktu, internet semakin canggih dengan fasilitas-fasilitas yang semakin bertambah. Para pelajar pada era globalisasi telah dapat mengikuti perkembangan zaman yang semakin hari semakin maju saja seperti ini. Mereka memanfaatkan berbagai fasilitas internet sebagai sarana pendidikan, informasi, komunikasi,dan hiburan. Namun walaupun demikian, ada bahkan banyak pula yang menyalahgunakan fasilitas internet, salah satunya yaitu membuka situs-situs yang berbau ‘dewasa’ karena fasilitas internet yang tak terbatas ini. Berikut merupakan dampak positif dan dampak negatif dari internet bagi pelajar :


Positif :
  • pelajar mendapat bebagai informasi secara lengkap melalui internet
  • sarana belajar sambil bermain
  • mendapatkan wawasan yang luas
  • mempermudah komunikasi
  • mempermudah mencari kabar/info dari berbagai tempat tanpa memakan waktu yang lama
Negatif :
  • karena fasilitas internet yang tak terbatas, pelajar menjadi mudah 'terjebak'
  • fasilitas chatting di situs pertemanan, games online, dll. membuat pelajar lupa akan waktu mereka untuk belajar
  • internet mempermudah pelajar membuka situs yang buruk (contoh: pornografi dll)

Berinternet secara Islami

Di era globalisasi seperti ini, siapa yang tak kenal dengan internet? ya, internet telah dapat mempermudah pekerjaan manusia. Internet pun dapat menghubungkan orang-orang di berbagai tempat yang terpaut jarak. Sebagai seorang muslim, kita dapat memanfaatkan hal tersebut sebagai sarana silaturahmi dengan teman baru maupun teman lama kita. Karena internet mempermudah kita menemukan teman baru maupun teman yang sudah lama tak kita jumpai ataupun sanak keluarga yang berada jauh dari kita.

Selain bermanfaat di sisi komunikasi, internet juga bermanfaat di sisi informasi. Contohnya kita dapat mengetahui kabar-kabar dari berbagai negara tanpa batas, lalu kita mendapat informasi tentang pendidikan, bisnis, bahkan informasi keagamaan. Kita bisa mendapat informasi maupun memberi informasi dengan mudah melalui internet karena internet kini telah mendunia. Internet juga mempermudah sarana berdakwah.

Sebagai seorang muslim, kita diwajibkan mencari ilmu, karena tanpa ilmu kita akan semakin tertinggal. Karena tanpa ilmu pula kita akan selalu 'berada di tempat yang sama'. Oleh karena itu, kita dapat memperoleh ilmu tambahan atau hal yang kita belum pahami melalui internet.

Berikut ini merupakan cara berinternet secara sehat dan islami :

1. Dalam situs pertemanan, usahakan menambah teman yang kita kenal terlebih dahulu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Membuka situs-situs yang kira-kira kita butuhkan/perlukan ataupun situs yang menghibur kita tanpa melewati batas/norma islam.

3. Memanfaatkan situs internet dengan sebaik-baiknya, seperti memanfaatkan situs internet untuk mendapatkan informasi/ilmu.

4.Internet sebagai sarana berdakwah. Dakwah di dalam internet bisa digunakan melalui berbagai situs pertemanan/situs blog

Cara Membuat Blog di Blogspot

1. Sebelum membuat akun blog, sebaiknya membuat akun email terlebih dahulu

2. Buka www. blogspot.com

3. Setelah situs Blogspot terbuka, klik get started

4. isikan identitas diri pada kolom yang telah tersedia

5. setelah mengisi identitas, klik lanjutkan

6. masukkan judul blog dan alamat blog/URL lalu klik lanjutkan

7. pilih template sesuai keinginan, lalu klik lanjutkan

8. kini blog telah siap digunakan

Cara Membuat Postingan di Blogspot

<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4

1. Buka www.blogspot.com


2. Login dengan mengisi alamat email dan password di kotak yang disediakan.


3. Setelah dasbor terbuka, klik entri baru


4. Ketik judul postingan di kotak judul dan isi postingan di kotak besar di bawah kotak judul


5. Setelah selesai mengetik postingan, klik simpan sekarang


6. Klik terbitkan

7. Klik lihat entri untuk melihat hasil entri anda


Sabtu, 05 Maret 2011

Perkembangan Software

Software komputer adalah kumpulan dari pada intruksi atau statement yang di susun secara logis dan berbentuk kode yang hanya dapat di mengerti oleh komputer. Software Komputer ini berangsur-angsur mengalami peningkatan atau perubahan dari tahun ke tahun dalam perkembangannya. Berdasarkan perkembangannya,Sejarah perkembangan software komputer dibagi dalam beberapa era yaitu Era Pioneer, Stabil, Mikro, dan Modern. Berikut adalah Sejarah Perkembangan Software Komputer :

1. Era Pioneer. Pada Era Pioneer ini bentuk software komputer pada awalnya adalah sambungan-sambungan kabel ke antar bagian dalam komputer, Cara dalam mengakses komputer adalah menggunakan punched card yaitu kartu yang di lubangi. Penggunaan komputer saat itu masih dilakukan secara langsung, sebuah program digunakan untuk sebuah mesin tertentu dan untuk tujuan tertentu. Di era ini software komputer merupakan satu kesatuan dengan sebuah hardware komputer.

2. Era Stabil. Pada Era Stabil ini baris-baris perintah software komputer yang dijalankan oleh komputer bukan lagi satu-satu, tapi sudah banyak proses yang di lakukan secara bersamaan (multi tasking). Software Komputer pada era ini juga mampu menyelesaikan banyak pengguna (multi user) dan secara cepat/langsung (real time). Di era ini jugalah mulai di kenal sistem basis data, yang memisahkan antara program dan data .

3. Era Mikro. Pada Era Mikro ini software komputer dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu Software Sistem (Windows, Linux, Machintos, dll), Software Aplikasi (Ms. Office, Open Office, dll) dan Languange Software/Bahasa Pemograman (Assembler, Visual Basic, Delphi, dll)

4. Era Modern. Pada Era Modern ini software komputer tidak hanya untuk sebuah komputer tetapi sebuah handphone pun telah di lengkapi dengan sebuah software sistem seperti Android, Symbian, dll. Tingkat kecerdasan yang ditunjukkan oleh software komputer pun semakin meningkat, selain permasalahan teknis, software komputer sekarang juga mulai bisa mengenal suara dan gambar.

Identifikasi Jenis-Jenis Software Aplikasi

1. Sistem Operasi

Sistem operasi merupakan software yang pertama kali dibaca oleh komputer pada saat booting sebagai dasar pengoperasian komputer.
Terdapat 2 jenis sistem operasi berdasarkan tampilan antar muka kepada penggunanya (user interface) yaitu yang berbasis CUI (Character User Interface) dan berbasis GUI (Graphical User Interface). Sistem operasi berbasis CUI, misalnya : DOS (Disk Operating Sistem) dan Sistem Operasi UNIX dan Linux pada mode terminal atau konsol, sedangkan sistem operasi berbasis GUI, misalnya : Microsoft Windows 9x, 2000, NT, XP, serta sistem operasi UNIX dan Linux yang telah mendukung GUI.

  1. Program Bantu dan Program Tambahan
    Program bantu (utility) merupakan program yang digunakan untuk mengisi kekurangan atau menampilkan kembali file suatu sistem operasi yang terhapus. PC Tools dan Norton Utilities merupakan contoh dari program ini. Salah satu dari kelemahan DOS adalah tidak mampu bekerja di sistem jaringan. Oleh karena itu beberapa perusahaan membuat program tambahan yang dapat mengubah sistem DOS tersebut (single user atau stand alone system) menjadi sistem operasi yang dapat digunakan oleh banyak pemakai (multiuser). Netware, Token R ing dan Lantastic merukan contoh-contoh program ini.
  2. Bahasa Komputer (Computer Language)

Computer Language merupakan bahasa yang digunakan untuk membuat program komputer. Disebut bahasa karenacomputer language memiliki kosa kata dan tata bahasa yang harus ditaati oleh pemakainya.

  1. Yang termasuk dalam jenis ini adalah :

a. Low Level Language, merupakan bahasa tingkat rendah karena sulit dipahami dan hanya dapat dimengerti oleh pembuatnya. Yang termasuk program ini adalah bahasa mesin assembly language

b. High Level Language, merupakan bahasa tingkat tinggi karena menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti. Contoh dari program ini adalah BASIC, PASCAL, FORTRAN, dsb.

  1. Program Aplikasi

Program aplikasi merupakan perangkat lunak siap pakai yang nantinya akan digunakan untuk membantu melaksanakan pekerjaan penggunanya. Aplikasi ini disiapkan sesuai kebutuhan. Program aplikasi dapat dibedakan lagi menjadi :

    1. Word Processing
      Word Processing adalah program yang dapat dipakai untuk menyunting naskah. Contoh : Microsoft Word, Lotus Ami Pro dan WordPerfect.
    2. Desktop Publishing
      Merupakan program yang mengatur tata letak cetakan pada suatu naskah sehingga siap untuk dicetak. Contoh :
      Ventura Publisher, Page Maker.
    3. Program Speadsheet
      Merupakan programprogram yang digunakan untuk mengolah data secara berkolom. Contoh : Microsoft Excell, Lotus Improv.
    4. Database Management System
      Salah satu kegunaan komputer didalam organisasi adalah untuk menyimpan data dalam jumlah besar. Dari data ini dapat dihasilkan berbagai informasi. Untuk menyimpan, mengolah data, dan kemudian menghasilkan informasi, diperlukan program yang disebut dengan program database management system (disingkat DBMS) dan sering disebut dengan program database saja. Contoh : Paradox, Foxpro, Microsoft Access, Approach.
    5. Graphics
      Salah satu kebutuhan pengguna adalah membuat gambar. Untuk itu ia bisa menggunakan program yang khusus digunakan untuk membuat gambar atau graphics. Seseorang yang tidak pintar menggambar dengan tangan, dapat membuat gambar yang bagus di komputer, karena gambar dikomputer mudah diubah dan diolah. Contoh : Corel Draw, Stanford Graphics, Visio.
    6. Program Akuntasi
      Aplikasi yang juga banyak dipakai dalam dunia bisnis adalah aplikasi yang berhubungan dengan keuangan dan akuntasi. Contoh : DacEasy Accounting, Pacioli 2000, PeachTree Accounting.
    7. Program Statistik
      Program statistik merupakan program yang digunakan untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan analisis statistik. Contoh : SAS, SPSS, Statisca.
    8. Communication
      Communication merupakan program yang digunakan untuk berkomunikasi dengan pemakai komputer lain. Contoh : Carbon Copy, DataFax, Procomm Plus, CrossTalk.
    9. Multimedia
      Multimedia merupakan software yang digunakan untuk menghubungkan komputer dengan peralatan multimedia seperti kamera video, kamera digital, video player. Contoh : Microsoft Video.
    10. Game
      Game merupakan program untuk permainan. Contoh : Flight Simulator, Baseball, Prince of
      Persia.
    11. Antivirus
      Antivirus merupakan program yang digunakan untuk mendetekdi dan menghilangkan virus yang tertular pada komputer yang sedang dipakai. Contoh : McAfee VirusScan, Norton Antivirus, AVG.

Perkembangan Software di Indonesia beserta perangkatnya berkembang sangat pesat. Ini ditandai dengan semakin banyaknya para pembuat software. Tidak hanya untuk keperluan bisnis, untuk keperluan pembelajaran juga tidak kalah pesatnya. Pada awal perkembangannya, software pendidikan lebih didominasi oleh software dalam bentuk tutoriall misalnya tutorial belajar Windows XP, tutorial belajar MS Word, dan lain-lain. Dalam perkembang berikutnya, kini juga sudah mulai dikembangkan software pendidikan yang berfungsi untuk membantu proses belajar mengajar, mulai dari sistem penerimaan siswa, penjadwalan mata pelajaran, sistem pembuatan nilai, dan lain-lain.

Seiring dengan perkembangan tersebut diatas, mau atau tidak mau era kompetisi kualitas pendidikan semakin ketat, semakin kita menjauhi, maka kita akan semakin tertinggal.

Penerapan teknologi tidak harus selalu menjadi “barang mewah” untuk sekolah-sekolah di Indonesia, khususnya sekolah yang minim dari segi pengadaan biaya. Turning Point-nya adalah bagaimana menciptakan rekayasa teknologi yang tepat guna dan tidak mahal



source : http://rudihd.wordpress.com & http://blog.unila.ac.id/hendy09/software/

Minggu, 06 Februari 2011

Sejarah Islam - Zaman Abbasiah

Keluarga Abbasiyah

Abdul Muttalib bin Hasyim bin Abdi Manaf meninggalkan beberapa orang putera. Diantaranya Abdullah (ayahanda Nabi Muhammad), Abbas dan Abu Talib. Akan tetapi yang mempunyak keturunan banyak hanyalah Abbas dan Abu Thalib. Mereka berdua menurunkan keluarga besar yang tersebar seantero Daulat Islam, dari ujung Barat Afrika-Utara sampai ke negeri-negeri Asia-Tengah.

Abbas dilahirkan tiga tahun sebelum tanuh gajah. Berarti lebih tua tiga tahun dari Rasulullah. Ibunya bernama Nutailah binti Janab. Abbas seorang pemuka Bani Hasyim dan seorang cendikia suku Quraisy. Ia sahabat karib Abu Sufyan bin Harb. Dikala agama Islam mulai disiarkan Nabi, dia menjadi penolong Nabi yang mukhlis. Ia dimuliakan dan dicintai Rasulullah s.a.w. dan Khalifah-khalifah setelahnya. Ia wafat pada masa pemerintahan Utsman bin Affan.

Abdullah bin Abbas adalah putera kedua dari Abbas. Ia lahir dua tahun sebelum Hijrah. Ketika Nabi wafat umurnya baru tiga belas tahun. Ia kekasih dan kesayangan Nabi. Di zaman Umar bin Khattab ia menjadi anggota dewan penasehat Khalifah yang istimewa. Sekalipun ketika itu usianya masih amat muda, tapi kerap kali Umar menanyakan hukum-hukum dan berbagai masalah kepadanya. Dari keturunan Abdullah inilah lahir keluarga Abbasiyah, dan saudara-saudaranya yang lain tidak mempunyai keturunan.

Ali bin Abdullah adalah salah satu putera Abdullah. Ia lahir dimalam terbunuhnya Khalifah Ali bin Abi Talib. Untuk memperingati kematian itu maka Abdullah memberi nama puteranya dengan Khalifah itu.

Muhammad bin Ali adalah sulung dari 20 putera laki-laki Muhammad dan 11 putera wanitanya. Dia inilah ayahanda Ibrahim al-Imam, Abul Abbas Assafah dan Abu Ja’far al-Manshur. Dan tiga putera Muhammad inilah yang menjadi tulang-punggung Daulat Abbasiyah.

Zaman Keemasan Daulat Abbasiyah

Lima Abad lamanya keluarga Abbasiyah menduduki singgasana Khalifah Islam, mulai dari tahun 132 H. (749 M.) yaitu tahun dikukuhkannya Abul Abbas Assafah, sampai jatuhnya Baghdad oleh serbuan orang Mongol-Tartar dibawah kepemimpinan Hulako pada tahun 656 M. (1258 M.).

Adapun masa Daulat Abbasiyah dari permulaannya sampai ke zaman Khalifah al-Watsiq Billah tahun 232 H. (879 M.) adalah masa kejayaan Daulat Bani Abbas, maka ketinggian dan kebesaran, maka itu adalah zaman keemasan Islam yang sangat gemilang.


1- ABUL ABBAS ASSAFAH

(132 – 136 H. = 749 – 754 M.)

Pada tanggal 13 Rabi’ul Awwal 132 H. (30 Oktober 749 M.), Abul Abbas Assafah dibai’at menjadi Khalifah yang pertama dari keluarga Abbasiyah di kota Kufah. Ketika itu Marwan bin Muhammad masih hidup. Baru pada tanggal 5 Agustus 750. (27 Dzulhijjah 132 H.( Khalifah Umayyah yang terakhir itu menemui ajalnya dalam pertempuran dengan tentara Abbasiyah di Alfayaum (Mesir). Tidak lama kemudian Abul Abbas Assafah pindah ke Hirah, kemudian ke Anbar dan kota ini kemudian dijadikan sebagai ibukota Khilafahnya, dengan nama Hasyimiyyatul Anbar, yang sekaligus menjadi peringatan bagi Kakek Bani Abbas, yaitu Hasyim.

Semula keluarga Abbasiyah ini akan mengambil Damaskus menjadi ibukota Khilafahnya, namun karena disana masih banyak pengikut keluarga Bani Umayyah, apalagi jauh dari Persia, pusat kekuasaan mereka, dan dengan dari batas Imperium Romawi Timur yang mungkin membahayakan daulatnya yang masih sangat muda itu, maka ia menjadikan kota baru itu sebagai ibukotanya.

Abul Abbas Assafah wafat pada tanggal 17 Dzulhijjah tahun 136 M. (9 Juni 754 M.) sesudah ia memerintah selam 4 tahun 9 bulan.

2- ABU JA’FAR AL-MANSHUR

(136 – 158 H. = 754 – 775 M.)

Abu Ja’far Al-Manshur menjadi Khalifah sejak saudaranya Assafah wafat. Ia juga dipandang sebagai pendidi yang hakiki bagi Daulat al-Abbasiyah, karena dialah yang membuat dan merealisasikan tata negara Daulatnya.

Pada masanya kejayaan dan pekembangan ilmu pengetahuan berkembang pesar, maka dari itu pada masa berikutnya Daulat Bani Abbas mencapai masa kejayaannya. Pada masa itu juga berkembang pengaruh Persia, sehingga Khalifah-khalifah Bani Abbas mentransfer beberapa kebudayaan Persia, seperti adat-istiadat istana dan peraturan negara yang digunakan para Kisra Persia. Dalam Istanapun orang Perialah yang berpengaruh, Orang Arab makin lama semakin tersingkir.

Pada awal pemerintahannya Khalifah Al-Manshur menghadapi berbagai macam kesulitan yang dapat diatasinya dengan ketabahan dan keteguhan hatinya. Sifat-sifat inilah yang melangsungkan kemenangan Khalifah dalam segala usahanya. Diantara kesulitan yang dihadapi Al-Manshur adalah pendurhakaan pamannya sendiri yaitu Abdullah bin Ali, keingkaran Abu Muslim al-Khurrasani dan pemberontakan kelompok Alawiyyin.

Al-Manshur wafat pada tanggal 7 Dzulhijjah 158 H. (8 Oktober 775 M.). Ia digantikan oleh puteranya Al-Mahdi.

3- AL-MAHDI

(158 – 169 H. = 775 – 785 M.)

Khalifah Al-Mahdi memerintah selama 10 tahun. Masa pemerintahannya dipandang sebagai masa peralihan antara zaman kekerasan yang menjadi ciri Khalifah-khalifah Bani Abbas yang terdahulu kepada zaman sederhana dan lemah lembut yang menjadi perhiasan masanya dan Khalifah-khalifah kemudian.

Al-Mahdi memulai masa pemerintahannya dengan bermacam-macam perbaikan dan pembangunan, berkat harta peninggalan yang amat banyak semenjak zaman Abu Ja’far Al-Manshur.

Diantara usahanya ialah memdirikan bangunan-bangunan tempat air disepanjang jalan ke Mekkah untuk minuman kafilah yang berlalu, dan memperluas Masjidil Haram. Dia membeikan perbelanjaan tetap kepada orang lemah yang tak mampu lagi bekerja agar tidak mengemis.

Diantara Makkah, Madinah dan Yaman dibangun jawatan pos berunta dan berkuda, peraturannya disempurnakan. Al-Mahdi juga dikenal pemurah dan dermawan, sehingga sifatnya yang utama ini hampir mendekati sifat boros.

Pada 22 Muharram 169 H. (4 Agustus 785 M.) Khalifah Muhammad Al-Mahdi wafat. Ia berwasiat menurunkan pangkat Khalifah kepada dua orang putranya, yang pertama kepada Musa Al-Hadi dan kedua kepada Harun Arrasyid. Menurut wasiat Al-Mahdi itu pangkat Khalifah jatuh ke tangan Al-Hadi dan kemudian baru kepada Harun Arrasyid.

4- MUSA AL-HADI

(169 – 170 H. = 785 – 786 M.)

Sebelum Al-Hadi dinobatkan sebagai Khalifah, ia banyak mempergunakan waktunya di negeri Masyrik. Di kala ia dinobatkan ia sedang berada disana menghadapi peperangan. Peristiwa yang telah banyak dialaminya di Masyrik itu, berpengaruh besar atas perjalanan siasat, akhlak serta budinya.

Pada tanggal 14 Rabi’ul Awwal 170 H. (13 September 786 M.) Khalifah Al-Hadi wafat pada umur 26 tahun sesudah memerintah setahun tiga bulan. Dia digantikan oleh saudaranya Harun Arrasyid.

Semula Al-Hadi bermaksud akan membatalkan hak saudaranya itu sebagai Putera Mahkota dan henadak membai’at puteranya sendiri (Ja’far). Maksudnya itu disetujui oleh pembesar-pembesar istananya. Hanya seorang dari mereka yang tidak menyetujuinya yaitu Yahya bin Khalid Al-Barmaky, yang berani menasehati, agar ia mengurungkan niatnya karena Ja’far masih kanak-kanak. Apa lagi ia wajib memuliakan janji yang telah diikrarkannya ketika ia dilantik menjadi Putera Mahkota oleh ayahandanya. Akan tetapi nasehat itu tdak diindahkannya, bahkan Yahya sendiri dimasukkan dalam penjara dan akan dibunuhnya. Tapi untung maksudnya itu tidak terlaksana karena ia menemui ajalnya.

5- HARUN ARRASYID

(170 – 193 H. = 786 – 809 M.)

Khalifah Harun Arrasyid dinobatkan sebagai Khalifah di hari wafatnya Al-Hadi. Ia adalah Khalifah yang paling terkenal diantara Khalifah Abbasiyah. Di zamannya kota Bagdad mencapai puncak kejayaannya, kemegahannya belum pernah ditemui sebelumnya.

Harun Arrasyid mengendalikan daulatnya dengan sebaik-baiknya, sehingga pemerintahannya menjadi tolok ukur oleh bangsa-bangsa sepanjang zaman. Banyak sekali riwayat dan ceritera di kalangan orang yang membuktikan kejayaan masa pemerintahannya. Diantaranya ialah dongeng ‘1001 malam’ yang terkenal itu. Ia selalu lapang dada, ia sangat santun dan kasih kepada para ulama, filosuf dan pujangga yang datang ke Baghdad dari segala penjuru dunia.

Masa itu didirikan pabrik-pabrik, gedung-gedung tempat penelitian perbintangan (Meteorolisch Observatorium), sekolah-sekolah dan lain-lain. Sehingga kota Baghdad ketika itu menjadi pusat ilmu pengetahuan, kebudayaan dan perniagaan dimuka bumi ini.

Tidak ada istana kaisarpun yang seramai istana Khalifah Harun Arrasyid yang dipenuhi oleh para ulama, ahli hukum, pujangga, pengarang, penyanyi, seniman dan lain-lain dari berbagai macam golongan. Sekalian mereka juga mengadakan kerja sama dengan Khalifah Harun Arrasyid. Iapun seorang penyir dan ahli riwayat. Dia seorang yang budiman, mulia, disegani, dihormati, dicintai dan ditakuti oleh rakyatnya, dari tingkatan yang paling tinggi sampai yang paling rendah.

Diantara Khalifah-khalifah Abbasiyah hanya Harun Arrasyidlah yang pernah berjalan kaki sepanjang jalan beserta pengiringnya guna menunaikan ibadah haji di tanah suci. Peristiwa ini dipandang oleh ahli sejarah sebagai suatu perbuatan yang sangat utama dalam sejaran kepemimpinannya. Di tanah suci dia membelanjakan harta kekayaannya untuk menegakkan berbagai amal kebaikan dan kebutuhan umum, sedang permaisurinya Ratu Zubaidah tidak sedikit mengeluarkan uangnya untuk penggalian mata air yang dialirkan ke kota Makkah. Sampai kini mata air itu masih ada, bernama: ‘Mata air Zubaidah’.

Pada tanggal 3 Jumada-tsaniah 193 H. (24 Maret 809 M.) Khalifah Harun Arrasyid wafat di markas tentaranya di Tarsus, dalam usia 47 tahun, setelah memerintah 23 tahun 2 bulah 18 hari. Sebelum wafatnya ia telah mengangkat tiga orang puteranya menjadi Amir dalam kerajaan. Kepada Muhammad Al-Amin diserahinya daulatnya bagian Barat. Kepada Abdulalh al-Makmun diserahinya memerintah Persia. Kepada Kasim diserahinya memerintah wilayah Armenia dan Aljazirah. Putera Al-Amin diangkat menjadi Putera Mahkota Pertama, sedangkan Abdullah Al-Makmun walaupun lebih tua dijadikan Putera Mahkota Kedua yang akan menjadi Khalifah setelah Al-Amin.

6- AL-AMIN DAN AL-MAKMUN

(193 – 218 H. = 809 – 833 M.)


Setelah wafatnya Harun Arrasyid, Muhammad Al-Amin dilantik sebagai penggantinya.

Al-Amin menyerahkan sekalian urusan daulatnya kepada wazirnya Fadhal bin Rabi’. Dia ini dikenal pandai memfitnah dan memperburuk orang lain. Dia dahulunya yang menghasut Harun Arrasyid untuk menggulingkan keluarga Barmak dan dia pula yang memutuskan hubungan antara adik dan kakak yaitu Al-Amin dan Al-Makmun.

Perbuatan yang mula-mula dilakukanya utnuk menimbulkan sengketa antara kedua bersaudara itu, ialah menyerahkan sekalian harta peniggalan di markas tentara Rasyid di Tarsus, kepada Al-Amin, menurut wasiat Rasyid harta itu harus diserahkan kepada Al-Makmun semuanya. Ia juga menghasut Al-Amin membatalkan baiat Al-Makmun menjadi putera mahkota kedua, dan mengangkat Ishak putera Al-Amin sebagai penggantinya. Inilah pangkal sengketa.

Lantaran hasutan Fadhal bin Rabi’ itu, Al-Amin berani melanggar perjanjian yang telah diikrarkannya pada masa hidup Harun Arrasyid. Perbuatan Al-Amin yang sedemikian itu, menimbulkan amarah orang Khurrasan dan penduduk kota-kota besar lainnya, sebab Al-Makmun mereka cintai lantaran kesalihan dan budinya.

Al-Makmun wafat pada 19 Rajab 218 H. (10 Agustus 833 M.) di Tarsus, ketika laskarnya sedang berperang dengan melawan tentara Byzantium. Ia wafat pada usia 48 tahun dan masa pemerintahannya 20 tahun 5 bulan 24 hari. Sebelum wafat ia telah berwasiat bahwa yang akan menggantikan dia ialah saudaranya Abu Ishak Muhammad al-Mu’tashim bin Rasyid.

7- AL-MU’TASHIM DAN AL-WATSIQ

(218 – 232 H. = 833 – 847 M.)

Di zaman Khalifah Muhammad Al-Mu’tashim terjadi banyak perselisihan faham keagamaan. Perbedaan antara para ulama Islam sering terjadi dimana-mana. Namun hal ini seakan-akan disukai oleh Al-Mu’tashim.

(227 H. = 842 M.)

Al-Mu’tashim wafat pada tanggal 18 Rabi’ul Awwal 227 H. (4 Pebruari 842 M.) sesudah ia menanamkan bibit kerusakan di bumi Daulat Abbasiyah, yaitu dengan memberikan kekuasaan kepada bangsa Turki yang akan menimbulkan pelbagai bencana di kemudian hari atas diri Daulat Bani Abbas.

Ia digantikan oleh puteranya Harun Al-Watsiq Billah. Khalifah ini meneladani ayahandanya yang memberikan keutamaan atas bangsa Turki. Pada zamannya kaum Khawarij di Hijaz dan bangsa Kurdi di Mosul menyatakan keluar dari kekuasaan Abbasiyah. Kekacauan juga banyak terjadi di tanah Arab, maka muncullah tuntutan di Baghdad agar Al-Watsiq turun tahta.

Walaupun ia tidak dapat mengamankan daerah Daulat Islam, namun ia dipuji lantaran kecintaannya dan kegiatannya memajukan ilmu pengetahuan. Di zamannya lahir beberapa orang ahli ilmu dan pujangga yang kenamaan. Diistananya sendiri diadaka suatu majlis istimewa untuk membahas dan mendiskusika beberapa persoalan agama dan negara.

Pada 24 Dzulhijjah 232 H. (11 Agustus 847 M.) Khalifah Harun Al-Watsiq Billah wafat pada usia 36 tahun, setelah memerintah selama 5 tahun 8 bulan 6 hari. Bersamaan dengan wafatnya berakhir pula zaman keemasan yang gemilang, zaman kebesaran, zaman kejayaan Daulat Bani Abbas dan mulai memasuki masa kelemahan dan keruntuhan Daulat itu, karena pengaruh budak-budak belian bangsa Turki. Walaupun masih terdapat 26 Khalifah lagi setelah itu namun kebesrannya sudah surut.

Sebab-sebab Runtuhnya Abbasiah


1. Mengutamakan bangsa Asing dari bangsa Arab.

Keluarga Abbasiyah memberikan pangkat dan jabatan negeri yang penting-penting dan tinggi-tinggi, baik sipil maupun militer, kepada bangsa Persia. Mereka sebagian besar diangkat menjadi wazir, panglima tentara, wali (gubernur), hakim dan lain-lain. Oleh karena itu bangsa Arab membenci Khalifah-khalifah tersebut dan menjauhkan diri daripadanya.

2. Dendam atas keluarga Bani Umayyah dan permusuhan atas Alawyyin.

Dendam keluarga Abbasiyah menindas dan menganiaya keluarga Bani Umayyah serta perbuatan mereka memusuhi kaum Alawiyyin menambah amarah dalam hati mereka.

Keluarga Abbasiyah melakukan siasatnya yang demikian, mengakibatkan kerugian atas diri mereka sendiri. Mereka lupa bahwa berdirinya Daulat mereka juga atas bantuan dan pengorbanan besar kaum Alawiyyin dalam menjatuhkan kekuasaan Bani Umayyah.

Akibat dari permusuhan kedua keluarga besar itu, yaitu Abbasiyah dan Alawiyyin, timbulnya huru-hara dan pemberontakan hampir di seluruh pelosok negeri Islam.

3. Terpengaruh perselisihan paham agama.

Beberapa orang Khalifah Abbasiyah seperti Al-Makmun, Al-Mu’tashim dan Al-Watsiq, sangat terpengaruh oleh bid’ah-bid’ah, perselisihan madzhab dan aliran filsafat. Hal ini menimbulkan benih perpecahan menjadi beberapa partai dan golongan. Hal ini yang menjauhkan kaum Ulama dari mereka.

4. Rapuhnya Sistim bernegara

Diantara Khalifah Bani Abbas masih ada yang memberlakukan sistim bernegara yang sangat buruk, seperti mengangkat dua Putera Mahkota, yang juga dilakukan oleh khalifah-khalifah Bani Umayyah. Hal ini yang menimbulkan banyak sengketa dan bencana yang tidak habis-habisnya dalam lingkungan kerajaan.

5. Bencana Bangsa Turki

Diantara mereka terlalu mempercayai bangsa Turki yang selalu bercita-cita hendak merebut kekuasaan Khalifah, sehingga Daulat Abbasiyah menjadi medan percaturan dan pengkhianatan serta fitnah. Hal ini yang semula dilakukan oleh Al-Mu’tashim Billah.

Sangat besar bahaya bangsa Turki itu adas Daulat Bani Abbasiyah. Beberapa oang Khalifah jatuh menjadi korban mereka. Tiang tua dan segala persendian Daulat Abbasiyah rusak binasa olehnya. Kekacauan timbul dimana-mana, sedang dari Khalifah sendiripun menjadi permainan tangang-tangan panglima-panglima Turki. Perselisihan antara tentara dan rakyat sering terjadi. Permusuhan yang terjadi antara panglima-panglima Turkipun juga menambah buruknya suasana Khlilafah.

Kelemahan pemerintah pusat di Baghdad itu menjadi peluang yang empuk bagi para pimpinan wilayah untuk memutuskan dari Khilafah di pusat, mereka mendirikan kerajaan sendiri-sendiri, sehingga pada masa itu bediri kerajaan-kerajaan kecil (imarat) dalam lingkup Daulat itu sendiri.

DAULAT-DAULAT LAIN YANG BERDIRI DI ZAMAN DAULAT ABBASIYAH

Pengaruh daulat-daulat kecil yang berdiri sendiri:

Semenjak masa kejayaan Daulat Bani Abbas maupun masa kemundurannya banyak berdiri Daulat-daulat yang memisahkan diri dari Daulat Bani Abbas.

Berdirinya beberapa daulat kecil itu, walaupun tampaknya menjadi alamat kelemahan Daulat Bani Abbas, tetapi pengaruhnya besar juga untuk kemajuan dunia Islam. Karena dengan demikian lahir juga beberapa kota besar yang menjadi pusat ilmu pengetahuan, yang menyaingi kota-kota Abbasiyah, seperti Kordoba (Cordova), al-Qahirah (Kairo), dan Bukhara. Kalau dahulunya kota Baghdad megah sendirinya sebagai pusat peradaban dan pengetahuan, maka kota-kota itupun juga menjadi kiblat para ulama dan pujangga.

A. Di Masa Jayanya

Ketika Daulat Bani Abbas masih kuat dan jaya beberapa daulat berdiri, yaitu:

1. Daulat Bani Umayyah di Andalus.

Didirikan oleh Amir Abdurrahman Ad-Dakhil bin Mu’awiyah bin Hisyam pada tahun 138 H. (575 M.), yaitu ketika Daulat Bani Abbasiyah masih muda, ia melarikan diri ke Andalus untuk menyelamatkan jiwanya dari ancaman Bani Abbas. Setibanya di Andalus ia dinobatkan menjadi Amir (raja).

2. Daulat Bani Idris di Maroko (172-311 H. = 788-923 M.).

Didirikan oleh Idris bin Abdullah, seorang keturunan Ali bin Abi Talib, di zaman Khalifah Harun Arrasyid.

3. Daulat Bani Aghlab di Tunis (184-296 H. = 800-908 M.).

Didirikan oleh Ibrahim bin Aghlab sebagai hadiah dari Harun Arrasyid kepada keluarga Bani Aghlab.

4. Daulat Tahiriyah di Khurrasan (205-259 H. = 820-872 M.).

Didirikan di zaman Khalifah Al-Makmun oleh panglimanya yang perkasa Thahir bin Husein, sebagai hadiah dari Khalifah atas jasa

B. Di Masa Lemahnya

Ketika Daulat Abbasiyah memasuki masa kemundurannya, yaitu dimasa Khalifah-khalifahnya tidak berpengaruh lagi, diwaktu kekuasaan dipegang oleh Amir-amir bangsa Turki, makin banyak daerah-daerah yang hendak melepaskan diri dari Daulat Abbasiyah.

Di Mesir:

1. Daulat Bani Toulon pada tahun (254-292 H. = 868-905 M.).

2. Daulat Bani Ikhsyid pada tahun (323-358 H. = 935-969 M.).

3. Daulat Fathimiyyah pada tahun 358 H. = 969 M.

Di Persia dan Turkistan:

1. Daulat Bani Safar (254 – 290 H. = 868 – 903 M.).

Daulat ini didirikan oleh Ya’kub bin Laits As-Safary sebagai tandingan Daulat Bani Thahir di Khurrasan, di zaman Al-Mu’taz bin Al-Mutawakkil Khalifah Abbasiyah yang ketiga belas. Mulanya tidak ada minat bagi Ya’kub untuk melepaskan diri dari Daulat Abbasiyah. Baginya cukuplah kalau ia dijadikan Amir saja oleh Khalifah Khurrasan, agar ia dapat menaklukkan negeri-negeri yang dibawahi oleh Bani Thahir. Akan tetapi setelah ia dijadikan Amir saja oleh Khalifah di Khurrasan, agar ia dapat menaklukkan Persia, bahkan sampai hendak menaklukkan daerah-daerah Khalifah sendiri.

Maksud itu tercapanya di Persia, tapi khalifah tidak bisa ditundukkan, bahkan laskarnya sendiri dihancurkan oleh tentara Khalifah Al-Mu’tamid, Khalifah Abbasiyah yang kelima belas, dan ia sendiri terpaksa mundur sampai ke Persia. Daulat ini hanya berusia 36 tahun.

2. Daulat Bani Saman (261 – 389 H. = 874 – 999 M.).

Daulat ini didirikan oleh Isma’il bin Saman, berasal dari kalangan bangsawan yang dimuliakan di Persia. Ia mulai berpengaruh dalam Daulat Abbasiyah di zaman Khalifah Al-Makmun, sehingga ia diangkat menjadi wali Turkistan. Ketika Daulat Abbasiyah memasuki masa kemundurannya, pada masa Khalifah Al-Mu’tamid, Nasru bin Akhmad cucu Saman melepaskan diri dari kekuasaan Baghdad lalu mendirikan kerajaan merdeka. Daulat Samaniyah ini dapat menaklukkan daerah-daerah yang semula dikuasai oleh Daulat Safariyah.

Jasa para Amir Bani Saman sangat besar dalam memajukan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, khususnya kebudayaan Persia. Di zaman mereka lahir beberapa ulama yang mengarang beberapa buku pengetahuan seperti ilmu kedokteran, ilmu falak dan filsafat. Ibnu Sina seorang filosuf Islam itu mengakui bahwa perpustakaan di Bukhara ibukota Bani Samaniyah, penuh dengan buku-buku pengetahuan yang tidak ternilai harganya. Ia menyaksikan sendiri ketika ia berziarah ke negeri tersebut.

3. Daulat Bani Buaihi (334 – 447 H. = 945 – 1055 M.).

Daulat ini didirikan oleh tiga orang putera Buaihi, yaitu Ali, Hasan dan Akhmad, ketiga-tiganya memimpin negeri Dailam. Mereka mulai muncul dalam politik pada abad keempat Hijrah. Mereka mengabdi pada seorang panglima Dailam yang mempunyai pengaruh besar di negeri-negeri pesisir laut Kaspia dan di tanah Persia. Ketiga-tiganya disayangi oleh penglima itu sehingga mereka memperoleh kekuasaan memerintah di tanah-tanah sebelah Selatan Persia dan sebelah Timur Irak.

Ketika timbul huru-hara di Bahdad, Khalifah Abbasiyah XXII Al-Mustakfi minta bantuan kepada tiga orang putera Buaihi itu. Permintaan Khalifah itu dikabulkan mereka dan mereka segera datang ke Baghdad, disambut oleh Khalifah dengan segala kehormatan, lalu diserahi memegang kendali pemerintahan. Kepada Ali diberi gelar ‘Imaduddaulah’, kepada Hasan ‘Ruknud Daulah’ dan kepada Akhmad ‘Mu’izzud Daulah’. Nama gelar mereka masuk dalam cap mata uang. Maka dengan demikian kekuasaan mereka sangat besar di kota Baghdad. Ditangan mereka terletak segala perintah dan larangan, sedangkan Khalifah hanya tinggal nama saja. Hal ini dilakukan juga untu menjaga kehormatan dan martabat Khalifah dan kedudukan para pembesarnya agar mereka tidak jatuh, walaupun memang tidak berkuasa lagi.

Putera Buaihi yang semula memperoleh kekuasaan ialah ‘Mu’izaud Daulah’ Akhmad bin Buaihi, putera bungsu. Dimasanya timbul permusuhan antara tentara Dailam dan laskar Turki, dan perselisihan antara Ahlussunnah dan Syi’ah, sehingga kota Baghdad dan beberapa kota di tanah Persia telah menjadi medan huru-hara dan permusuhan.

Kelemahan Daulat Bani Abbas ini digunakan oleh orang-orang Byzantium untuk merebut kembali daerah-daerah mereka yang telah hilang di Asia Kecil (bagian Barat Mesopotamia) dan di Al-Jazirah, bahkan mereka sampai menyeberangi sungai Euphrat dan mengancam kota Baghdad.

Lebih satu abad lamanya keluarga Buaihi memegang kekuasaan di Irak Al-jazirah, Persia dan pesisir laut Kaspia.

4. Daulat Ghaznawiyah (351 – 582 H. = 962 – 1186 M.).

5. Daulat Hamdaniyah (317 – 394 H. = 929 – 1003 M.).

6. Daulat Bani Saljuk (447 – 965 H. = 1055 – 1258 M.)


Source : http://darunnajah-cipining.com/sejarah-dunia-islam-daulah-bani-abbasiyah/

Rabu, 02 Februari 2011

Mozilla Keyboard Shortcuts

Using Shortcuts

This document uses the following format for listing shortcuts:

Example:

Command Windows Mac Linux
Copy Ctrl+C Cmd+C Ctrl+C

To perform a command, press the buttons listed together at the same time. For example, to copy in Windows, press Ctrl and C at the same time.

Tip: The plus sign (+) means that you must press two keys surrounding the plus sign at the same time. If there is more then one plus sign (such as Ctrl+Shift+C), it means that all three buttons surrounding the plus sign must be pressed at the same time.

Abbreviations:

  • Ctrl = Control key
  • Cmd = Command key on the Macintosh keyboard

Note: Some keyboard shortcuts perform different functions based on cursor location (focus). For example, if you press Home on Windows while viewing a web page, Mozilla will move to the top of the web page. However, if you press Home on Windows while the cursor is in a text field, the cursor will go to the beginning of the text field.


General Mozilla Shortcuts

These shortcuts are available from all Mozilla windows:

Command Windows Mac Linux
Command Windows Mac Linux
Copy Ctrl+C Cmd+C Ctrl+C
Paste Ctrl+V Cmd+V Ctrl+V
Cut Ctrl+X Cmd+X Ctrl+X
Close Window Ctrl+W Cmd+W Ctrl+W
Delete Next Word Ctrl+Del
Ctrl+Del
Go Up One Page Page Up Page Up Page Up
Go Down One Page Page Down Page Down Page Down
Go Up One Line Up Arrow Up Arrow Up Arrow
Go Down One Line Down Arrow Down Arrow Down Arrow
Undo Ctrl+Z Cmd+Z Ctrl+Z
Redo Ctrl+Shift+Z Cmd+Shift+Z Ctrl+Shift+Z
Find Ctrl+F Cmd+F Ctrl+F
Find Again Ctrl+G or F3 Cmd+G Ctrl+G
Find Links As You Type ' (apostrophe) ' (apostrophe) ' (apostrophe)
Find Text As You Type / / /
Open search engine page Ctrl+Shift+F Cmd+Shift+F Ctrl+Shift+F
Open Context Menu Shift+F10 Ctrl+Space Shift+F10
Open Main Menu (switches to the first drop-down menu at the top of the window. example: "File" in Windows) Alt or F10 (Mac OS X: Controlled through keyboard preference in Control Panel) F10
Move to beginning of line (in a text editing field) Home Cmd+Left Arrow Ctrl+A
Move to end of line (in a text editing field) End Cmd+Right Arrow Ctrl+E
Exit Mozilla Ctrl+Q Cmd+Q Ctrl+Q
Start Navigator Ctrl+1 Cmd+1 Ctrl+1
Start Mail & Newsgroups Ctrl+2 Cmd+2 Ctrl+2
Open Middle Tab Ctrl+3 Cmd+3 Ctrl+3
Start Composer Ctrl+4 Cmd+4 Ctrl+4
Start Address Book Ctrl+5 Cmd+5 Ctrl+5
Start IRC Chat Ctrl+6 Cmd+6 Ctrl+6


Navigator Shortcuts

These shortcuts are available from all Navigator windows.


Bookmarks Shortcuts

Command Windows Mac Linux
Open Manage Bookmarks Window Ctrl+B Cmd+B Ctrl+B
Add Page to Bookmarks Ctrl+D Cmd+D Ctrl+D
File Bookmark (to customize and file a page you are bookmarking) Ctrl+Shift+D Cmd+Shift+D Ctrl+Shift+D
Bookmark Properties (for selected bookmark in Manage Bookmarks window) Ctrl+I Cmd+I Ctrl+I

Page Navigation Shortcuts

Command Windows Mac Linux
Command Windows Mac Linux
Open History Window Ctrl+H Cmd+Shift+H Ctrl+H
Reload Ctrl+R Cmd+R Ctrl+R
Force Reload (not from cache) Ctrl+Shift+R Cmd+Shift+R Ctrl+Shift+R
Back Alt+Left Arrow or Backspace Cmd+Left Arrow Alt+Left Arrow
Forward Alt+Right Arrow Cmd+Right Arrow Alt+Right Arrow
Stop Esc Esc Esc
Home Alt+Home Cmd+Home Alt+Home
Go to Bottom of Page End
End
Go to Top of Page Home Home Home
Select All Text in Location Bar Ctrl+L or Alt+D Cmd+L Ctrl+L or Alt+D
Open Web Page Location Ctrl+Shift+L Cmd+Shift+L Ctrl+Shift+L
Open Selected Link in a Web Page Enter Return Enter
Exit Mozilla Ctrl+Q Cmd+Q Ctrl+Q
Move to Next Frame (in web pages using frames) F6 Ctrl+Tab or F6 (if F6 is not programmed for another command) F6
Move to Previous Frame (in web pages using frames) Shift+F6 Ctrl+Shift+Tab or Shift+F6 (if F6 is not programmed for another command) Shift+F6
New Navigator Window Ctrl+N Cmd+N Ctrl+N
Move to Next/Previous Link or Form Element in a Web Page Tab/Shift+Tab Tab/Shift+Tab Tab/Shift+Tab
Open File Ctrl+O Cmd+O Ctrl+O
Close Window Ctrl+W Cmd+W Ctrl+W
Save Page As Ctrl+S Cmd+S Ctrl+S
Save Linked Page (when a link is selected) Shift+Enter Option+Enter Shift+Enter
Print Page Ctrl+P Cmd+P Ctrl+P
Go Up One Page Page Up/ Shift+Space Page Up/ Shift+Space Page Up/ Shift+Space
Go Down One Page Page Down/Space Page Down/Space Page Down/Space
Go Up One Line Up Arrow Up Arrow Up Arrow
Go Down One Line Down Arrow Down Arrow Down Arrow
Turn on/off Caret Mode F7 F7 (if F7 is not programmed for another command) F7


Page Viewing Shortcuts

Command Windows Mac Linux
Full Screen (toggle) F11
F11 (may depend on window manager)
Zoom Text Smaller Ctrl+- (minus sign) Cmd+- (minus sign) Ctrl+- (minus sign)
Zoom Text Larger Ctrl+= (plus sign) Cmd+= (plus sign) Ctrl+= (plus sign)
No Zoom (back to normal/100%) Ctrl+0 Cmd+0 Ctrl+0
View Page Information Ctrl+I Cmd+I Ctrl+I
View Page Source Ctrl+U Cmd+U Ctrl+U


Tabbed Browsing Shortcuts

Command Windows Mac Linux
New Navigator Tab Ctrl+T Cmd+T Ctrl+T
Switch to Next Tab (when using Tabbed Browsing with more then one tab) Ctrl+Tab or Ctrl+Page Down Ctrl+Page Down Ctrl+Tab or Ctrl+Page Down
Switch to Previous Tab (when using Tabbed Browsing with more then one tab) Ctrl+Shift+Tab or Ctrl+Page Up Ctrl+Page Up Ctrl+Page Up
Close Tab (Close window if one page open) Ctrl+W Cmd+W Ctrl+W
Open link in new foreground tab Insert
Insert
Open link in new background tab Shift+Insert Shift+Insert Shift+Insert

[ Return to beginning of section ]

Sidebar Shortcuts

Command Windows Mac Linux
Open/Close Sidebar (toggle) F9 F9 F9
Switch to Next Sidebar Panel Alt+Page Down Option+Page Down Alt+Page Down
Switch to Previous Sidebar Panel Alt+Page Up Option+Page Up Alt+Page Up


Forms Shortcuts

Command Windows Mac Linux
Move to Next/Previous Item in Form Tab/Shift+Tab Tab/Shift+Tab Tab/Shift+Tab
Submit Form Enter Enter Enter
Press Selected Button / Select Radio Button) Space Space Space
Select an Item from a List Up Arrow, Down Arrow, or First Letter of Item Name Up Arrow, Down Arrow, or First Letter of Item Name Up Arrow, Down Arrow, or First Letter of Item Name
Check/Uncheck Checkbox (toggle) Space Space Space
Open a Drop-Down Menu Alt+Down Arrow Option+Down Arrow Alt+Down Arrow

Source : http://www.mozilla.org/docs/end-user/moz_shortcuts.html